GOLD

Harga Gold (XAUUSD) bergerak naik pada sesi Eropa ke level $ 2.394,29 per troy ons  di tengah ketegangan di Timur Tengah yang semakin mendalam memberikan kekuatan kepada Emas. Israel bersiap menanggapi serangan Iran.

Namun, Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya tidak akan mendukung serangan balik Israel. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintah AS bermaksud untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran setelah serangannya terhadap Israel.

Namun, The Fed Powell mendukung mempertahankan suku bunga di tingkat yang tinggi sampai ada keyakinan inflasi akan mereda ke 2% bakal menjadi penghalang kenaikan Gold lebih lanjut. Prospek The Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda baik bagi Dolar AS dan imbal hasil obligasi AS. 

OIL

Kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar terus menghantui harga Oil, Oil telah melemah sepanjang minggu ini karena hambatan ekonomi membatasi keuntungan dari ketegangan geopolitik, pasar mengamati bagaimana Israel akan menanggapi serangan akhir pekan Iran.

Harga Oil tergelincir untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu (17/4/24) karena kemungkinan persediaan komersial AS yang lebih tinggi membebani, sementara data ekonomi yang lebih lemah dari China dan meredupnya prospek penurunan suku bunga memicu kekhawatiran tentang permintaan global.

Sentiment Analysis menunjukkan nilai 25 bagi Oil yang berarti negatif, tetapi Confidence Index menunjukkan aktual angka yang lebih positif.

Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.

EURUSD

EURUSD berhasil rebound pada sesi Eropa (17/4/24) ke level 1,06488 setelah data Indeks Harga Konsumen (inflasi) kawasan euro sesuai dengan estimasi di 2,4% tahunan. Angka ini turun dari 2,6% YoY di Februari. Sementara itu inflasi Inti menunjukkan kenaikan 2,9% YoY sejalan dengan estimasi, dari 3,1% di Februari. 

Kurangnya perubahan dalam estimasi final mungkin telah menghilangkan ekspektasi yang semakin dovish terhadap suku bunga. Penurunan suku bunga pada bulan Juni sudah diantisipasi secara luas, dan penurunan suku bunga cenderung mengurangi arus masuk modal asing, itu telah mendepresiasi Euro (EUR) dan menekan nilai tukar EURUSD.

GBPUSD 

GBPUSD bergerak lebih tinggi pada sesi Eropa (17/4/24) ke level 1,24817 karena data inflasi Inggris naik pada laju tahunan 3,2% pada bulan Maret, lebih lambat dari kenaikan 3,4% pada bulan Februari, data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional pada hari Rabu. Data tersebut mengalahkan ekspektasi pasar yang hanya sebesar 3,1%.

Namun  The Fed, Powell yang mendukung mempertahankan suku bunga di tingkat yang tinggi sampai ada keyakinan inflasi akan mereda ke 2% akan menghambat kenaikan GBPUSD lebih lanjut. Prospek The Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda baik bagi Dolar AS dan imbal hasil obligasi AS. 

USDJPY 

USDJPY mampu bertahan di dekat level tertinggi, belum ada sentimen penggerak lain, Perekonomian AS yang kuat dan data inflasi yang kuat telah memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menunda siklus pelonggaran ke bulan September dari bulan Juni, yang memberikan beberapa dukungan pada Dolar AS (USD) terhadap Yen Jepang (JPY). 

Namun, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat meningkatkan aset-aset safe haven seperti JPY dan membatasi kenaikan pasangan mata uang ini.

Sentiment Analysis menunjukkan nilai 76 bagi USDJY yang berarti positif, dan diikuti juga dengan Confidence Index tinggi.

Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.  

NASDAQ

Indeks Nasdaq belum mampu untuk keluar dari tekanan jual hingga menjelang sesi perdagangan AS malam ini (17/4/24). Nasdaq berpotensi melemah karena Komentar Gubernur, The Fed Powell yang mendukung mempertahankan suku bunga di tingkat yang tinggi sampai ada keyakinan inflasi akan mereda ke 2% serta AS memperingatkan sanksi terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan mereka terhadap Israel.