Updated Jumat, 2 Juni 2023 |
Harga Gold berakhir naik $14.80 di level $1977.23 pada hari Kamis (1/6) dibalik sentimen melemahnya dolar AS karena dipicu oleh data ekonomi AS yang dipandang pesimis yang mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melewati kenaikan suku bunga di pertemuan mereka di bulan Juni.
Dolar AS melemah karena pesimisnya data ekonomi AS seperti indeks manufaktur di periode Mei yang berkontraksi untuk bulan ketujuh beruntun karena masih anjloknya permintaan, sementara itu untuk jumlah klaim tunjangan pengangguran naik moderat pada pekan lalu.
Data tersebut memperkuat ekspektasi pasar hingga saat ini memperkirakan 70% peluangnya The Fed akan mempertahankan suku bunga pada bulan Juni, naik tajam dari probabilitas sebelumnya yang hanya 30%, ditambah pernyataan sejumlah pejabat Fed yang menunjukkan akan melewatkan kenaikan suku bunga di bulan Juni.
Di sesi Asia (2/6), harga Gold berpeluang naik di tengah outlook pelemahan dolar AS dibalik prospek tidak akan adanya kenaikan suku bunga oleh The Fed di bulan Juni. Namun, sebaiknya pasar waspadai hasil voting RUU plafon utang AS yang saat ini beralih ke Senat. Jika disetujui, dapat memicu permintaan dolar AS dan menekan turun harga emas. Begitupun sebaliknya, jika gagal dicapai dapat mendorong kenaikan harga emas lebih lanjut.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi buy untuk produk Gold:
Entry Price: 1974.32 - 1976.71
Level Support 1: 1970.57
Level Support 2: 1963.10
Level Resistance 1: 1977.91
Level Resistance 2: 1982.95