Updated Kamis, 1 Juni 2023 |
Gold catat pelemahan ke level $1958.67 setelah laporan ekonomi AS malam hari Kamis (1/6), yang lebih baik dari ekspektasi, walau kembali naik ke level tertinggi $1970.83 seiring kekhawatiran debt ceiling AS.
Data ADP Non-Farm Employment Change AS periode Mei di jam 19:15 WIB dirilis naik 278K dari ekspektasi turun menjadi 173K, walau masih lebih rendah dari periode April di 296K. Data Unemployment Claims mingguan AS di jam 19:30 WIB dirilis 232K, lebih rendah dari ekspektasi 236K, walau masih di atas laporan pekan lalu di 230K. Hasil data-data tersebut telah sempat menopang dolar AS menguat, sehingga Gold bergerak turun.
Selanjutnya pelaku pasar menantikan data The Institute for Supply Management (ISM) Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) periode Mei di jam 21:00 WIB diekspektasikan turun menjadi 47.0 dari periode April di 47.1. yang jika hasilnya lebih buruk dari ekspektasi, dapat menopang Gold menguat malam nanti.
Pelaku pasar juga menantikan pertemuan kongres Senat AS yang diharapkan akan segera membahas proposal debt ceiling AS secepatnya sebelum jatuh tempo pada tanggal 5 Juni 2023 mendatang. Gagalnya keputusan debt ceiling sebelum batas waktu tersebut, dapat mendorong pemerintah AS mengalami default yang akan menyebabkan krisis ekonomi di AS. Tetapi nada optimis dari anggota dewan perwakilan AS terkait akan diterimanya proposal tersebut masih berpeluang mendukung dolar AS menguat, membatasi kenaikan Gold.
Di sesi AS (1/6), Gold berpeluang bergerak naik bila sentimen dolar turun karena masih dibayangi kekhawatiran data ekonomi ISM Manufacturing PMI yang turun dan belum adanya kepastian pembahasan debt ceiling AS.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi beli untuk produk Gold:
Entry Price: $1967 - $1971
Level Support 1: $1966
Level Support 2: $1964
Level Resistance 1: $1972
Level Resistance 2: $1974