Updated Jumat, 2 Juni 2023 |
USDJPY tertekan turun selama perdagangan hari Kamis (1/6) hingga berakhir melemah 547 poin di level 138.781 karena dipicu oleh sentimen melemahnya dolar AS serta optimisnya data ekonomi Jepang.
Dolar AS melemah karena pesimisnya data ekonomi AS seperti indeks manufaktur di periode Mei yang berkontraksi untuk bulan ketujuh beruntun karena masih anjloknya permintaan, sementara itu untuk jumlah klaim tunjangan pengangguran naik moderat pada pekan lalu.
Data tersebut memperkuat ekspektasi pasar hingga saat ini memperkirakan 70% peluangnya The Fed akan mempertahankan suku bunga pada bulan Juni, naik tajam dari probabilitas sebelumnya yang hanya 30%, ditambah pernyataan sejumlah pejabat Fed yang menunjukkan akan melewatkan kenaikan suku bunga di bulan Juni.
Selain itu, penurunan USDJPY juga bergerak turun karena sentimen penguatan yen Jepang dibalik optimisnya data ekonomi Jepang seperti Capital Spending kuartal satu untuk tingkat tahunan yang tumbuh 11% yang lebih tinggi dari periode sebelumnya 7.7%, serta Final Manufacturing PMI yang berekspansi menjadi 50.6 untuk periode Mei, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berkontraksi di level 49.5.
Di sesi Asia (2/6), USDJPY berpeluang bergerak turun di tengah outlook pelemahan dolar AS dibalik prospek Federal Reserve akan melewati siklus kenaikan suku bunga di pertemuan di bulan Juni.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk USDJPY:
Entry Price: 138.821 - 138.990
Level Support 1: 138.701
Level Support 2: 138.425
Level Resistance 1: 139.168
Level Resistance 2: 139.536