Updated Rabu, 27 Maret 2024 |
Buruknya kinerja yen membuat USDJPY terus menanjak hingga nyaris menembus level 152,000 pada perdagangan Rabu (27/3/2024). USDJPY kini menyentuh level tertinggi dalam 34 tahun terakhir.
Yen mengalami tekanan setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) pada Selasa (19/3/2024) pekan lalu menaikkan suku bunga untuk pertama kali sejak 2007, sekaligus mengakhiri era suku bunga negatif yang sudah diterapkan sejak 2016. Suku bunga dinaikkan dari -0,1% menjadi 0% sampai 0,1%.
Tidak hanya itu, BoJ juga tidak lagi menerapkan kebijakan yield curve control (YCC). Langkah BoJ yang cukup agresif tersebut justru membuat yen terpuruk sebab BoJ tidak tidak memberikan petunjuk apakah ke depannya akan kembali menaikkan suku bunga atau tidak.
Dengan langkah cukup agresif yang diambil pekan lalu, ada kemungkinan suku bunga tidak akan dinaikkan lagi dalam waktu yang lama.
Meski demikian, pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan adanya intervensi dari pemerintah Jepang yang bisa membuat USDJPY turun tajam.
Awal pekan ini Wakil Menteri Keuangan Jepang, Masato Kanda, mengatakan pelemahan yen tidak sesuai dengan fundamental dan terjadi karena spekulasi. Kanda mengatakan pemerintah Jepang siap melakukan intervensi jika yen terus melemah.
Sebelumnya pemerintah Jepang melakukan intervensi pada Oktober 2022 dan November 2023 ketika USDJPY berada di atas level 151,000, sama dengan posisi saat ini. Saat intervensi dilakukan, yen mengalami penguatan yang sangat signifikan (USDJPY turun tajam).