Selasa, 6 Oktober 2020 | 3 menit baca |
Ada beragam indikator teknikal dalam trading forex yang disediakan untuk membantu trader meraih peluang profit dengan lebih mudah. Salah satu indikator forex yang banyak digunakan trader, termasuk trader pemula, adalah indikator Moving Average. Apa kelebihannya? Mari kita bahas.
Apa itu Moving Average?
Moving Average (MA) adalah salah satu indikator teknikal dalam forex yang dibuat dari perhitungan harga yang lampau, sehingga terbentuk garis rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Indikator ini dapat digunakan untuk menentukan area support dan resistance dinamis, yaitu support dan resistance yang terus bergerak sesuai pergerakan harga.
Dengan menggunakan Moving Average, pergerakan harga pada chart akan diperhalus sehingga Anda dapat menemukan sinyal buka posisi buy atau sell dengan lebih mudah. Pergerakan harga yang diperhalus adalah harga yang sudah lampau, jadi Moving Average juga dapat digunakan untuk melihat pola pergerakan harga, sebagai referensi trading selanjutnya.
Bagaimana cara menggunakan Moving Average?
Terdapat rumus untuk menghasilkan garis MA, tapi dengan kemajuan platform trading saat ini, Anda tidak perlu menghitung sendiri. Anda bisa langsung melakukan analisis trading dengan indikator MA dari MIFX Mobile. Ada dua jenis indikator MA yang dapat Anda gunakan, yaitu Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA).
SMA cenderung lebih sederhana dan umumnya digunakan untuk menganalisis pergerakan harga jangka panjang. Sementara, EMA cenderung lebih responsif menghadapi perubahan harga. Anda dapat menggunakan EMA pada time frame yang lebih pendek, biasanya pada saat rilis berita penting yang berpotensi menggerakkan harga.
Apa saja keuntungan menggunakan Moving Average dalam trading?
Berikut adalah beberapa fungsi MA yang membuatnya begitu populer di kalangan trader:
Mendeteksi tren
MA bekerja dengan cara memuluskan pergerakan harga, sehingga penggunaannya dapat membantu Anda mendeteksi tren dengan lebih mudah. Cara pertama untuk mendeteksi tren adalah dengan melihat garis MA yang sloping. Garis yang mengarah ke atas menunjukkan harga dalam tren naik (uptrend), dan sebaliknya garis MA yang mengarah ke bawah menunjukkan harga dalam tren turun (downtrend).
Mendeteksi tren dengan melihat posisi garis MACara ketiga untuk mendeteksi tren adalah memakai dua garis MA dengan periode yang berbeda di platform MetaTrader 4, misalnya MA 20 dan MA 50. Bila garis MA periode yang lebih kecil (MA 20) berada di atas periode yang lebih besar (MA 50), maka ini mengidentifikasikan kemungkinan uptrend. Sebaliknya, bila garis MA periode yang lebih kecil berada di bawah periode yang lebih besar, maka kemungkinan harga sedang dalam kondisi downtrend.
Menentukan level support dan resistance dinamis
Garis MA yang terpasang pada grafik bisa dijadikan patokan support dan resisten yang dinamis. Bila garis MA di bawah harga, maka garis tersebut bisa dijadikan level support. Dan bila garis MA di atas harga, maka garis tersebut bisa dijadikan level resistance. Agar lebih jelas, Anda dapat lihat contoh grafik berikut:
Lihat posisi garis MA untuk menentukan level support dan resistance dinamisNamun perlu diingat bahwa ini merupakan support dan resistance dinamis yang akan terus berubah sesuai dengan pergerakan harga. Baca lebih lanjut mengenai fungsi serta peran support dan resistance di sini.
Sebagai sinyal buy atau sell
Setelah menentukan arah pergerakan garis MA, Anda bisa membuka posisi yang sesuai dengan arah tersebut dan menjadikan garis MA sebagai patokan pembukaan posisi. Misalnya jika arah diasumsikan turun, garis MA mengarah ke bawah dan harga berada di bawah garis MA, maka Anda bisa membuka posisi sell saat harga kembali mendekati ke garis MA.
Dengan indikator MA, Anda dapat lebih mudah memutuskan akan membuka posisi buy atau sell, sehingga peluang profit pun terbuka lebih lebar. Tertarik menggunakan indikator ini? Jangan lupa uji dulu strategi Anda dengan menggunakan Akun Demo MIFX yang dapat Anda akses secara gratis, dengan dana virtual sebesar $10.000.