SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Asia - China Bikin Harga Oil Nyaris Tembus US$ 91 per Barel; EURUSD Anjlok
Macro Overview

Macro Overview Asia - China Bikin Harga Oil Nyaris Tembus US$ 91 per Barel; EURUSD Anjlok

Updated Jumat, 15 September 2023
Bagikan
Updated Jumat, 15 September 2023
Bagikan

GOLD 
Harga Gold (XAUUSD) nyaris menembus ke bawah US$ 1.900 per troy ons pada Kamis kemarin, sebelum perlahan rebound dan mengakhiri perdagangan di US$ 1.910,44 per troy ons. Dibandingkan penutupan perdagangan Rabu, Gold naik US$ 2,36.

Serangkaian data dari Amerika Serikat (AS) membuat indeks dolar kembali perkasa yang menekan harga Gold. Inflasi produsen (producer price index/PPI) periode Agustus dilaporkan tumbuh 1,6% year-on-year (YoY) lebih tinggi dari forecast di Trading Central 1,3% YoY. PPI inti dilaporkan 2,2% YoY, sedikit lebih rendah dari forecast 2,3% YoY.

Kemudian penjualan ritel Juli tumbuh 0,6% month-on-month (MoM), lebih tinggi dari prediksi 0,5% MoM. Klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 220.000 klaim pada pekan yang berakhir 9 September, sedikit lebih banyak ketimbang pekan sebelumnya 217.000 klaim, tetapi di bawah forecast 221.000 klaim.

Rilis tersebut secara keseluruhan menunjukkan perekonomian Amerika Serikat masih cukup kuat, dan dolar AS pun kembali menanjak. Melihat hal tersebut, Gold berpotensi turun pada perdagangan sesi Asia Jumat (15/9/2023).

OIL 
Kejutan dari China membuat harga Oil (CLS10) melesat US$ 1,84 ke US$ 90,66 per barel pada perdagangan Kamis. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 8 November 2022 lalu.

Bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) kemarin mengumumkan akan menurunkan giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar 25 basis poin yang akan berlaku efektif hari ini. Penurunan GWM tersebut bisa menambah likuiditas di perekonomian, sehingga roda bisnis berputar lebih kencang.

Kebijakan tersebut langsung berdampak positif ke Oil, sebab China merupakan konsumen terbesar kedua di dunia. Roda bisnis yang berputar lebih kencang tentunya bisa meningkatkan permintaan Oil. Pada perdagangan sesi Asia hari ini, Oil berpotensi melanjutkan kenaikan.

Pergerakan Oil tersebut juga searah dengan analisis dalam special article "Arab Saudi Buat Harga Minyak Mentah Melesat, Petaka Bagi Emas?”. Dalam special article tersebut juga dibahas dampak kenaikan Oil ke kebijakan moneter, pergerakan emas, mata uang hingga indeks saham. Key point special article tersebut bisa Anda baca di sini.

EURUSD
EURUSD turun hingga 853 poin (85 pip) ke 1,06439 pada perdagangan Kamis setelah bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengumumkan kebijakan moneter. EURUSD kini berada di level terendah dalam enam bulan terakhir.

ECB kemarin menaikkan suku bunga acuannya (main interest rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%, tetapi mengindikasikan sudah mencapai puncak. Hal ini membuat EURUSD tertekan sebab ke depannya kemungkinan tidak akan ada kenaikan suku bunga lagi, yang berarti dovish hike.

Padahal sebelumnya pelaku pasar banyak yang memperkirakan ECB akan hawkish pause atau tidak menaikkan suku bunga tetapi membuka peluang kenaikan ke depannya.  Akibat kebijakan tersebut, EURUSD mengalami penurunan tajam, tetapi melihat posisinya saat ini ada peluang rebound pada perdagangan sesi Asia.

GBPUSD 
GBPUSD ikut terseret kebijakan dovish hike dari ECB, membuatnya turun hingga 803 poin (80 pip) ke 1,24096 pada perdagangan Kamis. GBPUSD kini berada di level terendah sejak 6 Juni.

Selain kebijakan ECB, poundsterling juga tertekan serangkaian data dari Inggris yang menunjukkan perlambatan ekonomi.

Pada Rabu lalu produk domestik bruto (PDB) pada Juli dilaporkan mengalami kontraksi (negatif) 0,5% MoM, dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 0,5% MoM, dan lebih rendah dari forecast kontraksi 0,3% MoM di Trading Central.

Selain itu, produksi industri juga dilaporkan mengalami kontraksi 0,7% MoM, berbanding terbalik dengan pertumbuhan 1,8% MoM pada Juni. Alhasil poundsterling dibayangi sentimen negatif, tetapi melihat penurunan tajam kemarin ada peluang GBPUSD rebound pada perdagangan sesi Asia.

USDJPY 
USDJPY berakhir nyaris stagnan pada perdagangan Kamis kemarin di 147,467 setelah sempat turun 147,007. Rilis serangkaian data dari Amerika Serikat masih belum mampu membuat USDJPY naik kencang, yang menunjukkan pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan intervensi dari pemerintah Jepang.

Awal bulan ini pemerintah Jepang sudah melakukan intervensi verbal akibat jebloknya nilai tukar yen. Masato Kanda, wakil menteri keuangan Jepang mengatakan jika pelemahan yen berlanjut maka pemerintah akan mengambil tindakan dengan berbagai pilihan yang ada.

Pada September 2022 lalu pemerintah Jepang melakukan intervensi setelah USDJPY menembus level 145,000 untuk pertama kalinya sejak 1998. Area intervensi USDJPY pada tahun lalu berada di kisaran 145,000 - 151,000.

Melihat hal tersebut, ada potensi USDJPY turun pada perdagangan sesi Asia.

Hang Seng 
Indeks Hang Seng naik 129 poin ke US$ 18.169 pada Kamis, dan berpeluang berlanjut lagi pada perdagangan hari ini. Indeks saham sedang mendapat sentimen positif dari bank sentral China yang menurunkan giro wajib minimum.

Penurunan tersebut diharapkan mampu memacu perekonomian China lebih kencang, yang tentunya akan berdampak bagus bagi Hong Kong. Kenaikan Hang Seng bisa lebih tinggi jika data yang dirilis dari China pagi ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari ekspektasi.

Pada pukul 9:00 WIB, China akan melaporkan data penjualan ritel periode Agustus dengan 2,6% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2,5% YoY. Kemudian data produksi industri yang diprediksi tumbuh 3,5% YoY, lebih rendah dari Juli 3,7% YoY.

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga